Helo.id - Tessa Mariska telah melaporkan Krisna Mukti ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penipuan dan penggelapan uang. Krisna Mukti dituduh telah menggelapkan uang arisan sebesar RP 724,6 juta.
Krisna Mukti diduga tidak mau membayar uang arisan dengan Tessa Mariska setelah mendapatkan giliran.
Terkait dengan hal tersebut, Tessa Mariska menegaskan bahwa Krisna Mukti kecewa dengan dirinya karena telah membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Ia menyebutkan bahwa Krisna Mukti masih merasa jika masalah yang terjadi diantara keduanya bisa dibicarakan dengan baik-baik.
"Ya, memang Krisna kecewa sama saya. (Dia bilang) 'Kenapa harus begini? Kenapa nggak musyawarah?'" kata Tessa Mariska
Bukan tanpa alasan, Tessa Mariska melaporkan Krisna Mukti untuk membersihkan nama baiknya. Lantaran ia diduga juga turut menggelapkan uang oleh anggota lain yang belum mendapatkan uang arisan tersebut.
Oleh karena itu, Tessa Mariska melaporkan Krisna Mukti agar tidak dituding bahwa dirinya berkomplot dengan Krisna Mukti.
"(Ditantangin) 'Kalau Mbak Tessa nggak berani lapor, berarti Mbak Tessa yang menggelapkan duit,'" cerita Tessa Mariska lagi.
Pada awalnya, Tessa Mariska masih enggan membawa kasus tersebut ke ranah hukum lantaran hubungannya dengan Krisna Mukti sangat erat sebagai teman baik.
Meski demikian, Tessa Mariska juga tidak mau tinggal diam karena merasa Krisna Mukti tidak memberikan itikad baik terkait dengan masalah tersebut.
Hingga pada akhirnya, Tessa Mariska memutuskan untuk melaporkan Krisna Mukti, Astrid, Indah Sari, Lisa Henriany dan juga Arum Muhaimin atas dugaan penipuan dan penggelapan uang arisan ke Polda Metro Jaya pada Jum’at, 3 Juni 2022.
Tidak hanya itu, Tessa Mariskan mengaku bahwa dirinya telah menyimpan bebeberapa bukti di ponselnya.
Ia menegaskan tidak akan menghapus bukti tersebut dan tetap memproses laporannya di Polda Metro Jaya.
"Aku punya bukti semua di sini (handphone). Gue nggak pernah menghilangkan," ujar Tessa Mariska.
Tessa Mariska menegaskan bahwa beberapa bukti tersebut tersimpan rapi di dalam ponselnya sejak tahun 2018. Ia mengaku tidak pernah menghilangkan satu pun bukti yang dia pegang.
Bukti-bukti yang telah disimpan oleh Tessa Mariska tersebut berupa bukti transfer uang hingga percakapan terkait dengan transaksi arisan tersebut.
"Jadi, ada semua dari 2018. Chat sekecil apa pun ada semua. Saya nggak hapus," tegas Tessa Mariska.
Adapun barang bukti yang diserahkan Tessa Mariska kepada penyidik ialah gambar tangkapan layar peringatan soal pembayaran uang arisan dan bukti transfer.
"Sudah diserahkan (barang buktinya)," ucap Tessa Mariska.
Terkait dengan kasus tersebut, laporan dibuat oleh wanita bernama Yeni Khaidir ke Polda Metro Jaya pada Jum’at (3/6/2022).
Hal tersebut juga telah dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan.
"Iya benar laporannya sudah diterima Polda Metro Jaya. Pelapor atas nama Yeni Khaidir," ujar Kombes Zulpan
Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahw Krisna Mukti dilaporkan bersama dengan empat orang lainnya, yakni Astrid, Indah Sari, Lisa Henriany dan juga Arum Muhaimin.
Pelapor menyebutkan bahwa arisan tersebut sudah diikutinya sejak Desember 2018. Namun sejak Januari 2021, arisan tersebut terhenti dan sejauh ini Krisna Mukti dan tekan-rekannya masih belum juga membayar uang Rp 724,6 juta miliknya.
"Menurut pelapor, terlapor Krisna Mukti dkk ini belum juga membayar arisan yang harus dibayarkan kepada pelapor selaku ketua atau penanggung jawab arisan dengan total Rp 724.600.000. Menurut keterangannya ya," jelas Zulpan.
