Video yang pada akhirnya viral tersebut telah disesalkan oleh banyak orang. terutama mereka yang menjadi korban cipratan air di lokasi kejadian."Aksi tidak bermoral ini seharusnya tidak dilakukan oleh remaja, sepertinya tidak mempunyai akhlak. Karena seperti di video viral terlihat aksinya disengaja. Bahkan tertawa seperti senang saat air menghempas mengenai warung dan abang becak. Dan aksi ini perlu ditindak dan tidak boleh dicontoh remaja lainnya," ujar salah satu korban hempasan air
Penjelasan Pihak Kepolisian
Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota AKP Tavip Haryanto membenarkan insiden yang tengah viral tersebut memang benar terjadi di wilayahnya.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan sanksi tilang kepada pengemudi yang ternyata kedapatan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sesuai.
"Pengemudinya pun masih belum punya SIM A. Kami melakukan tilang karena pengemudi belum punya SIM dan melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi," kata Tavip
Tavip kemudian menjelaskan bahwa telah terdapat enam orang pelaku yang diamankan oleh pihak kepolisian terkait dengan video yang menjadi viral tersebut.
Ia menjelaskan bahwa salah satu orang tua dari pelaku telah menyerahkan mereka setelah melihat video yang viral tersebut.
Tavip juga menjelaskan bahwa seluruh pelaku merupakan pelajar Sekolah Mengengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Diketahui enam orang tersebut berinisial NF yang berusia 16 tahun, RK 17 tahun, RS berusia 16 tahun, FS 15 tahun, DV 18 tahun dan BT yang diketahui berusia 15 tahun.
Pihak kepolisian kemudian menyebutkan bahwa NF merupakan pengemudi mobil Ayla silver tersebut. Ia menjelaskan bahwa sang pengemudi baru saja pulang dari membeli makanan burung dalam kondisi hujan, sedangkan yang merekam video tersebut aalah diketahui bernama RS.
"Posisi NF memegang kemudi setelah membeli makan burung di Pasar Mangunharjo Kota Probolinggo dalam kondisi hujan. Yang merekam video tersebut adalah RS," kata Tavip.
Selain menyerahkan pelaku, orang tersebut juga menyerahkan mobil Ayla silver yang dikemudikan oleh para pelajar tersebut.
Tavip kemudian menambahkan bahwa seluruh pelaku sudah mengakui kesalahannya. Ke enam pelaku juga sudah mengaku melakukan tindakan tersebut demi kesenangan pribadi.
Setelah merekam aksi tersebut, salah satu pelajar kemudian mengirimkan video yang telah direkam ke sebuah grup di aplikasi percakapan instan.
Hingga, belakangan video tersebut dibagikan oleh banyak pihak, sehingga pada akhirnya video tersebut menjadi viral di media sosial.
Keenam pelajar tersebut pun sudah menyampaikan permintaan maaf mereka atas perbuatan yang sudah mereka lakukan. Mereka juga sudah berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menahan keenam pelajar tersebut. Kini mereka sudah diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing untuk dibina.